MAKALAH
PEMANFAATAN
SHORT WAVE DIATHERMY UNTUK PENGOBATAN MUSCLE SPASM
Mata
Kuliah Fisika Dasar
DISUSUN
OLEH
EFRIZA
NUR ROMADHONI
NIM. 1411041002
DIII
RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYA
CIPTA HUSADA
MALANG
2015
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur
kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatnya, kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Pemanfaatan
Short wave diathermy untuk pengobatan muscle spasm” untuk memenuhi tugas
mata kuliah Fisika dasar.
Makalah
ini disusun berdasarkan berbagai sumber informasi sehingga diharapkan agar para
pembaca dapat memperluas wawasan mengenai manfaat short wave diathermy untuk
pengobatan muscle spasm. Kami sadar bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan
dan jauh dari sempurna.Oleh sebab itu , kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca.
Malang, 16 Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang.................................................................................................4
1.2 Rumusan
Masalah.................................................. .........................................4
1.3 Tujuan
.................................................. ..........................................................5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Pemanfaatan.......................................................................................6
2.2 Definisi
Short Wave Diathermy.......................................................................6
2.3 Tujuan
Short Wave Diathermy.........................................................................6
2.4 Perlengkapan
Short Wave Diathermy..............................................................7
2.5 Spesifikasi
Short Wave Diathermy..................................................................7
2.6 Hubungan
Short Wave Diathermy dengan Teknologi Informasi.....................8
2.7 Prinsip
Kerja Short Wave Diathermy...............................................................9
2.8 Pengoperasian
Short Wave Diathermy............................................................10
2.9 Perawatan
Short Wave Diathermy.................................................................11
2.10
Indikasi Short Wave Diathermy...............................................................12
2.11
Kontraindikasi Short Wave Diathermy....................................................12
2.12
Kelebihan Short Wave Diathermy............................................................13
2.13
Kekurangan Short Wave Diathermy ........................................................13
2.14
Definisi Pengobatan ................................................................................14
2.15
Definisi Muscle Spasm atau Keram Otot.................................................14
2.16
Etiologi Muscle Spasm
.............................................................................14
2.17
Manifestasi Klinis Muscle
Spasm.............................................................14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................15
3.2 Saran
................................................... ..........................................................15
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Short
wave diathermy adalah suatu alat
terapi yang menggunakan pemanasan pada jaringan dengan merubah energi
elektromagnet menjadi energi panas. Short wave diathermy merupakan salah satu
alat terpenting dalam peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan karena memiliki
fungsi Memperlancar
peredaran darah, mengurangi rasa sakit, mengurangi spasme otot, membantu
meningkatkan kelenturan jaringan lunak, dan mempercepat penyembuhan radang.
Walaupun
memiliki banyak manfaat tidak semua fasilitas kesehatan seperti klinik, rumah
sakit dan puskesmas mempunyai pesawat short wave diathermy. Padahal perlu
diketahui bahwa harga dari pesawat short wave diathermi tidak begitu mahal,
selain itu pengoperasian juga dapat dipelajari dengan mudah.
Muscle spasm
adalah pengerutan
pada otot, yang muncul secara tiba-tiba dan menyebabkan nyeri, walaupun dapat
sembuh dengan sendirinya muscle spasm tidak dapat diremehkan karena dapat
mengganggu proses pengobatan pada pasien dengan penyakit tertentu. Oleh karena
itu diperlukan suatu alat yang mampu mengobati muscle spasm dengan efektif,
yaitu short wave diathermy.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
fungsi atau tujuan short wave diathermy
?
2. Bagaimana
perlengkapan short wave diathermy ?
3. Bagaimana
spesifikasi short wave diathermy ?
4. Bagaimana
hubungan short wave diathermy dengan teknologi informasi ?
5. Bagaimana
prinsip kerja short wave diathermy ?
6. Bagaimana
pengoperasian short wave diathermy ?
7. Bagaimana
perawatan short wave diathermy ?
8. Bagaimana
indikasi short wave diathermy ?
9. Bagaimana
kontra indikasi short wave diathermy ?
10. Bagaimana
kelebihan short wave diathermy ?
11. Bagaimana
kekurangan short wave diathermy?
12. Bagaimana
etiologi muscle spasm?
13. Bagaimana
manifestasi klinis muscle spasm?
14. Bagaimana
prinsip pengobatan muscle spasm dengan short wave diathermy?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui
fungsi atau tujuan short wave diathermy
?
2. Mengetahui
perlengkapan short wave diathermy ?
3. Mengetahui
spesifikasi short wave diathermy ?
4. Mengetahui
hubungan short wave diathermy dengan teknologi informasi ?
5. Mengetahui
prinsip kerja short wave diathermy ?
6. Mengetahui
pengoperasian short wave diathermy ?
7. Mengetahui
perawatan short wave diathermy ?
8. Mengetahui
indikasi short wave diathermy ?
9. Mengetahui
kontra indikasi short wave diathermy ?
10. Mengetahui
kelebihan short wave diathermy ?
11. Mengetahui
kekurangan short wave diathermy?
12. Mengetahui
etiologi muscle spasm?
13. Mengetahui
manifestasi klinis muscle spasm?
14. Mengetahui
prinsip pengobatan muscle spasm dengan short wave diathermy?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi
pemanfaatan
Menurut
Daryanto, manfaat memiliki makna guna atau faedah. Sehingga definisi dari
pemanfaatan adalah proses, cara, atau perbuatan memanfaatkan.
2.2
Definisi
Short Wave Diathermy
Short Wave
Diathermy (SWD) adalah Suatu alat terapi yang menggunakan pemanasan yang pada
jaringan dengan merubah energi elektromagnet menjadi energi panas. Short Wave
Diathermy biasa disebut dengan Diathermy gelombang pendek. Berfungsi untuk
memanaskan jaringan dan pembuluh darah dengan gelombang pendek, sehingga
peredaran darah menjadi lancar.
Terapi
panas penentrasi dalam dengan menggunakan gelombang elektromagnetik frekuensi
27,12 MHz, panjang gelombang 11 m.
2.3
Tujuan
Short Wave Diathermy
Memperlancar
peredaran darah, mengurangi rasa sakit, mengurangi spasme otot, membantu
meningkatkan kelenturan jaringan lunak, mempercepat penyembuhan radang.
2.4
Perlengkapan
Short Wave Diathermy
1. Power
supply
2. Pembangkit
frekuensi tinggi (oscillator)
3. Rangkaian
out put
4. Elektrode
Menyalurkan arus dan
frekuensi tinggi yang dihasilkan dari pesawat Shortwave Diathermy. Elektrode
ini mempunyai bentuk bermacam- macam yang dimaksud dengan elektrode adalah
suatu alat yang digunakan untuk disesuaikan dengan bentuk bagian tubuh dan
penggunaanya. Ada elektroda yang harus berpasangan dan ada juga yang
menggunakan elektrode tunggal. Kabel penghubung elektrode berfungsi untuk
menghubungkan pesawat dengan elektrode.
Macam- macam elektrode :
i.
Elektrode dapat dibedakan menjadi 2
macam :
a. Elektrode
kapasitif
b. Elektrode
induktif
ii.
Elektrode piringan
Berbentuk bulat seperti piring, yang
terbuat dari metal dan dibungkus dengan bahan isolasi .
iii.
Elektrode bantalan
Terbuat dari lembaran logam yang
fleksibel dibungkus dengan suatu lapisan karet.
iv.
Elektrode dengan bentuk khusus
Elektrode ini dibuat untuk pemakaian
pada bagian yang menggunakan elektroda biasa. Elektroda bentuk khusus ada
bermacam – macam :
v.
Elektrode kabel
vi.
Elektrode diplode
vii.
Elektrode monode
viii.
Elektrode minode
ix.
Elektrode pengarah
5. Timer
6. Safety
switch.
7. Blok
Diagram Short Wave Diathermy
2.5
Spesifikasi
Short Wave Diathermy
Tipe
|
LDT – CD31
|
BTL 6000 Shortwave Diathermy 400
|
Intelect® Shortwave 100
Chattanooga
|
SWD LDT CD 31Dr. Morthon |
|
negara asal
|
China
|
Inggris
|
|
China
|
|
maksimum output power
|
220 W, f 40,58 Mhz
|
|
27.12
MHz
|
40,68MHz
|
|
power suply
|
220 v 50 Hz
|
|
100
– 240 VAC, 50-60 Hz
|
AC-220V, 60Hz
|
|
power consumsion
|
700 W
|
400W for optimal application possibilities (200W
continual)
|
100 W
Continuous Mode / 200 W Peak in Pulsed Mode
|
700 W
|
|
time control continous in
|
60 minute
|
|
1-60
minutes
|
1-60 min
|
|
weight
|
50 kg
|
|
27
Kg (60 lbs)
|
50 Kg
|
|
Dimensi
|
670x 470 x 990 mm
|
|
61 x 30.5 x 115.5 cm
|
47x32x80cm
|
|
Harga
|
Rp. 8.500.000
|
|
Rp. 9.000.000
|
|
|
Distributor
|
Riyanto +6281804075528 rasyid79@yahoo.com |
P.T Adena Misbah www.adenamisbah.com
|
|
Com
|
2.6
Hubungan
dengan Teknologi Informasi
1. Dalam
teknologi informasi terdapat komponen-komponen penyusun yang mebentuk suatu
system yaitu berupa input, proses, dan output
2. Demikian
pula pada Short Wave Diathermy dimana terdapat ketiga komponen tersebut, yaitu:
i.
Input berupa energi listrik yang dialirkan dari power
supply menuju oscilator.
ii.
proses berupa listrik yang dialirkan ke oscilator
yang kemudian diubah menjadi frekuensi gelombang.
iii.
output berupa
gelombang panas yang dikeluarkan melalui elektroda dan rangkaian output lainnya.
3. selain itu
juga terdapat penerapan ilmu t.i lainnya seperti misalnya komponen timer pada shortwave
diathermy dimana komponen ini memberikan informasi berupa waktu yang diperlukan
untuk penyinaran.
2.7
Prinsip
Kerja Short Wave Diathermy
Gelombang radio dilemahkan saat
melewati jaringan, tetapi sesungguhnya dapat menembus jaringan sampai dalam
tergantung dari jaringan yang dilewati, frekuensi dan karakteristik dari
aplikator. Aplikator induktif meningkatkan pusaran medan magnet di jaringan,
dan sebagai pengatur dan penghasil temperature tinggi di jaringan yang kaya
akan cairan, menginduksi dengan tinggi jaringan seperti otot. Kapasitator
melengkapi aplikator yang meningkatkan panas dari medan listrik. Temperatur
maksimal cenderung muncul pada jaringan yang kurang kandungan cairan seperti
lemak, dan dapat memungkinkan untuk membakarnya. SWD dapat meningkatkan suhu
lemak subkutan sampai 15C dan pada kedalaman kedalaman 4-5 cm dengan panas 4oC-
6oC. Mesin SWD dapat menghasilkan pulsa sama baiknya dengan Continous Wave
output. CW SWD digunakan apabila tujuan dari terapi adalah untuk memanaskan. Mesin SWD pada
dasarnya adalah sebuah radio transmitter yang dioperasikan seperti radio
transmiter lainya. Pasien diletakan mesin dan dilindungi dari luka dengan
mengoperasikan sirkuit dengan rangsangan maksimum, seperti
mesin automatis pada mesin SWD yang modern. Sekali rangkaian maksimal
dikerjakan, pergerakan mesin dapat mengurangi panas.
Ada beberapa jenis aplikator
inductive. Drum aplikator terdapat pada container yang kaku, yang mana beberapa
diantaranya terhubung dengan penggantung untuk dilalui mengelilingi region
seperti bahu. Pada aplikator umumnya sudah tersedia, keset kaki semi fleksibel
mengandung coil yang terhubung dengan sebuah mesin swd. Pad dapat berdimensi
0.5x0.75 m dan sering digunakan pada low back pain. Kabel aplikator mengandung
kabel yang terbungkus karet yang digunakan dengan mengelilingi sekitar
ekstremitas dan mengelilingi seluruh tubuh. Untuk keamanan dari kabel dapat
diganti dengan drums dan pads.
Pada kebanyakan pengaturan
kapasitas, pasien diletakan diantara dua elektroda. Aplikator rectal dan vagina
digunakan sebagai probe untuk pemanasan pelvis. Probe diletakan dengan
hati-hati, vaginal probe diletakan dibelakang servix pada fornix posterior dan
eksternal pad digunakan untuk melengkapi sirkuit. Probe yang di tahan oleh
pasien dan sekarang jarang digunakan meskipun dulu digunakan untuk penyakit
pelvic inflamatori disease, cronic prostatitis, dan mialgia dinding pelvis.
2.8 Pengoperasian
Short Wave Diathermy
2.8.1 Pengoperasian
Short Wave Diathermy
1.
Tempatkan alat pada ruang tindakan.
2.
Lepaskan penutup debu
3.
Siapkan aksesoris (electrode)
4.
Hubungkan alat dengan terminal pembumian
5.
Hubungkan alat dengan catu daya.
6.
Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi
ON.
7.
Lakukkan pemanasan secukupnya
8.
Atur tombol sesuai kebutuhan pelayanan
9.
Lakukan test fungsi tombol emergenci stop
10. Jelaskan
fungsi dan cara penggunaan tombol emergenci stop pada pasien.
11. Perhatikan
protap pelayanan
12. Beritahukan
kepada pasien, mengenai tindakan yang akan dilakukan
13. Tentukan
electrode yang akan di gunakan dan pasang pada alat.
14. Atur
intensitas energi sesuai yang di perlukan
15. Tempatkan
electrode pada obyek
16. Atur waktu
penyinaran
17. Lakukan
penyinaran. Perhatikan kondisi pasien
18. Setelah
terapi selesai, kembalikan tombol intensitas energi keposisi
minimum/nol.
19. Matikan alat
dengan menekan atau memutar tombol on atau off ke posisi off
20. Lepaskan
hubungan alat dengan catu daya
21. Lepaskan
kebel pembumian
22. Lepaskan
electrode dan bersihkan
23. Bersihkan
alat. Pastikan alat short wave diathermy dalam keadaan baik dan siap di
fungsikan pada pemakaian berikutnya.
24. Simpan alat
dan aksesoris ke tempat semula dan Pasang penutup debu
25. Catat beban
kerja alat - dalam jumlah pasien
2.8.2
Penempatan
Susunan Elektroda
1. Kontraplanar
paling baik, penentrasi panas
kejaringan lebih dalam, dipermukaan berlawanan dengan bagian terapi.
2. Koplanar
elektroda berdampingan disisi sama
dgn jarak elektroda adequat, pemanasan superficial, jarak antara ke dua elektroda
lebar daripada elektroda
3. Cross fire treatment
Setengah terapi diberikan dgn
elektroda 1 posisi, setengah terapi diberikan elektroda posisi lain, pemanasan
jaringan dlm seperti untuk organ pelvis
4. Monoplanar
elektroda aktif diatas satu lesi, bila yang
dituju local dan dangkal
2.8.3
Teknik
Aplikasi Short Wave Diathermy
Pre
pemanasan alat 5-10 menit, jarak antara elektroda dengan pasien 5-10 cm/1
jengkal, durasi 15-30 menit, intensitas sesuai dengan aktualitas patologi,
posisikan pasien senyaman mungkin, terbebas dari pakaian dan logam, tes
sensibilitas, pasang elektroda, pasien tidak boleh bergerak, intensitas
dipertahankan sesuai dgn toleransi pasien
2.9 Perawatan Short Wave Diathermy
1.
Setelah selesai menggunakan pesawat putarlah parameter
pada posisi minimum.
2.
Lepaskan kabel sumber daya dari pesawat dan simpanlah
pada tempatnya.
3.
Aturlah posisi tangkai elektrode.
4.
Lepaskan
Elektrode yang jarang dipakai.
5.
Bersihkan pesawat dari debu dan bekas – bekas telapak
tanagan yang mengandung keringat.
6.
Perbaikilah pesawat dari kerusakan – kerusakan ringan.
No
|
Kegiatan
Pemeliharaan
|
Periode
|
1
|
Cek dan
bersihkan seluruh bagian alat
|
1 bulan
|
2
|
Cek sistem
catu daya, perbaiki bila perlu
|
1 bulan
|
3
|
Cek fungsi
selector, tombol/switch, perbaiki bila perlu
|
1 bulan
|
4
|
Cek kabel
elektroda frekuensi tinggi dari kerusakan dan bersihkan konektor bila perlu
|
1 bulan
|
5
|
Cek corona
dan bunga api (arching) pada setting energi tinggi
|
1 bulan
|
6
|
Cek dan
periksa fungsi pewaktu (timer), perbaiki bila perlu
|
1 bulan
|
7
|
Lakukan
pelumasan pada roda gigi, jika dilengkapi automatic patient tuning
|
6 bulan
|
8
|
Cek dan
periksa lampu-lampu indicator, ganti bila perlu
|
6 bulan
|
9
|
Cek
gerakan automatic patient tuning pada energi maksimum, perbaiki bila perlu
|
6 bulan
|
10
|
Cek sistem
pengamanan, perbaiki bila perlu
|
6 bulan
|
11
|
Lakukan
pengukuran tahanan kabel
|
1 bulan
|
12
|
Lakukan
pengukuran arus bocor
|
1 bulan
|
13
|
Lakukan
uji kinerja alat
|
6 bulan
|
2.10 Indikasi Short Wave Diathermy
Keganasan, kehamilan, kecendrungan
terjadinya pendarahan, gangguan sensibilitas, adanya logam di dalam tubuh,
lokasi yang terserang penyakit pembuluh darah arteri.
.
2.11Kontraindikasi Short Wave Diathermy
Kondisi
peradangan dan kondisi sehabis trauma (trauma pd musculoskeletal), adanya
keluhan nyeri pada sistem musculoskeletal (kodisi ketegangan, pemendekan,
perlengketan otot jaringan lunak), persiapan suatu latihan/senam (untuk
gangguan pada sistem peredarah darah)
2.12
Kelebihan
Short Wave Diathermy
Terapi dengan diathermi mempunyai kelebihan
dibanding dengan terapy sumber panas lainnya, misalnya dengan kompres air
panas, sinar infra merah dan panas kimiawi atau balsem dan lainnya. Karena
dengan pesawat diathermy panas dapat disalurkan kedalam badan atau anggota
badan dengan efek panas yang konstan dan merata, jumlah kondisi panas dapat
diatur sesuai dengan kebutuhan.
Apabila suatu listrik dialirkan melalui suatu
tahanan, maka dalam tahanan tersebut akan timbul panas. Semua zat mempunyai
resistansi atau menahan terhadap aliran arus listrik. Dalam jaringan tubuh
mempunyai nilai resistansi yang berbeda- beda, yaitu :
1. Elemen
yang banyak air mempunyai tahanan kecil.
2. Elemen
yang sedikit air mempunyai nilai resisten yang besar
Pada diathermy yang menggunakan
frekuensi tinggi elektroda- elektroda tidak perlu melekat langsung pada kulit
tetapi dapat dipasang dengan jarak tertentu. Meskipun demikian arus listrik
frekuensi tinggi akan dapat mengalir melalui udara diantara elektrode-
elektrode denagn kulit dan bahan isolator yang membungkus elektrode.
2.13
Kekurangan
Short Wave Diathermy
Beberapa pasien mungkin mengalami luka bakar
dangkal. Karena terapi melibatkan panas, maka penggunaannya perlu hati-hati
untuk menghindari luka bakar, khususnya pada pasien yang cedera dan telah
terjadi penurunan sensitivitas terhadap panas. Selain itu, diatermi dapat
mempengaruhi fungsi alat pacu jantung dan pasien wanita yang menerima perawatan
di punggung bawah atau daerah panggul dapat mengalami peningkatan aliran
menstruasi.
2.14
Definisi
pengobatan
Pengobatan
atau terapi adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang
yg sedang sakit; pengobatan penyakit; perawatan penyakit: mula-mula tim
dokter mempelajari gejala-gejala penyakitnya kemudian menentukan nya yang tepat;
2.15
Definisi
muscle spasm atau keram otot
Kram adalah pengerutan pada otot, yang muncul
secara tiba-tiba dan menyebabkan nyeri. Kram bisa sembuh dengan sendirinya
selama beberapa detik, menit atau jam, tergantung dari kontraksi tersebut, dan
kram dapat terjadi pada otot rangka atau otot polos.
2.16
Etiologi
muscle spasm
Keram otot terjadi
karena syaraf memberikan stimulasi berlebihan kepada otot untuk
berkontraksi. Kondisi ini dapat terjadi
karena beberapa hal :
1. Setelah
kejadian trauma pada syaraf, otot, dan patah tulang.
2. Dehidrasi
3. Kadar
kalsium, magnesium, dan kalium yang rendah dalam darah. Terutama kalium, karena
sangat di butuhkan bagi sel untuk berkomunikasi dengan jaringan saraf.
4. Kekurangan
vitamin B1,B5 dan B6
5. Karena
pengaruh obat-obat tertentu (furosemide, nifedipine, terbutaline,
atorvatatin,dll.)
6. Kondisi
medis seperti kencing manis dan saat hamil, dapat memicu untuk terjadi kram
otot.
2.17
Manifestasi
klinis muscle spasm
Saat terjadi akan terasa nyeri dan
mengerasnya otot yang keram. Karena nyerinnya, maka gerakan normal menjadi
terganggu seperti berjalan bila terjadi
pada tungkai, dan bila terjadi pada tangan dapat terjadi kesulitan untuk
menulis misalnya. Bila terjadi saat cuaca atau kondisi tengah panas, maka keram
otot tersebut sering merupakan tanda telah terjadinya suatu heat stroke.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. short
wave diathermy adalah Suatu alat terapi yang menggunakan pemanasan
yang pada jaringan dengan merubah energi elektromagnet menjadi energi panas.
2. Muscle spasm
adalah pengerutan
pada otot, yang muncul secara tiba-tiba dan menyebabkan nyeri.
3. Fungsi
dari short wave diathermy adalah Memperlancar peredaran darah, mengurangi rasa
sakit, mengurangi spasme otot, membantu meningkatkan kelenturan jaringan lunak,
mempercepat penyembuhan radang.
4. Short
wave diathermy dapat mengobati muscle spasm dengan cara Meningkatkan elastisitas jaringan ikat menjadi lebih
baik seperti jaringan collagen kulit, otot, tendon, ligament dan kapsul sendi
akibat menurunnya viskositas matrik jaringan tanpa menambah panjang serabut
kolagen, tetapi terbatas pada jaringan ikat yang letak kedalamannya ±3cm dan Meningkatkan
elastisitas jaringan otot dan menurunkan tonus melalui normalis nocicensorik.
3.2 Saran
1. Sebagai
salah satu acuan dalam pembelajaran mengenai pemanfaatan energi panas dengan
teknik short wave diathermy untuk mengobati muscle spasm.
2. Agar
setiap tempat pelayanan kesehatan menyediakan berbagai fasilitas penunjang
terutama pesawat short wave diathermy.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto.
1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap.
Surabaya: Apollo
Gabriel,
J.F.2010 . Fisika Kedokteran.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Price,
Sylvia. Patofisiologi Konsep Klinis,
Proses- Proses Penyebab. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Lampiran 1
Presentasi data dalam
bentuk powerpoint
izin nyimak saja dulu ya gan :)
BalasHapushttp://goo.gl/GlW466
ada gambar rangkaian ny gk
BalasHapus10bet - Casino in Japan
BalasHapus10bet is a unique brand that is founded in 2016. 10bet It has a large selection 우리카지노 of gambling games, and players from all over the world play with great
Casinos near Casinos Near Casinos Near Casinoyro
BalasHapusCasinos Near Casinos 김천 출장마사지 near Casinos. If you are looking 과천 출장마사지 for the closest casinos 전라북도 출장마사지 to Casinoyro, we 김천 출장마사지 have you covered. We've got details on 김포 출장샵 all your favorite slots,